Nyero.ID – Gunung Papandayan merupakan gunung berapi jenis stratovolcano yang memiliki ketinggian mencapai 2.665 Mdpl.
Gunung yang terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut ini menjadi salah satu lokasi wisata favorit yang banyak dikunjungi oleh wisatawan karena pesona dan keindahan alamnya yang menakjubkan.
Gunung Papandayan banyak dipilih untuk dikunjungi karena medan pendakiannya relatif landai dan bisa ditempuh dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Dengan alasan ini, banyak pendaki yang melyluangkan waktu hanya untuk melepas kepenakan setelah aktivitas menyibukkan.
A. Sejarah Letusan Gunung Papandayan

Sebagaimana gunung berapi yang masih aktif, Gunung Papandayan tercatat pernah meletus beberapa kali pada tahun-tahun berikut ini.
- 12 Agustus 1772: Pada letusan ini setidaknya 40 desa hancur dan menewaskan korban sekitar 295 jiwa, dimana wilayah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar hingga 5 meter.
- 11 Maret 1923: Pada letusan ini terjadi setidaknya 7 kali erupsi di Kawah Baru dimana sebelumnya didahului dengan adanya gempa yang berpusat di Cisurupan.
- 25 Januari 1924: Pada tahun ini terjadi letusan lumpur dan batu di Kawah Mas dan Kawah Baru sehingga menghancurkan hutan.
- Pada 21 Februari 1925 terjadi letusan lumpur di Kawah Nangklak sementara di tahun 1926 terjadi letusan kecil di Kawah Mas.
- 15 Agustus 1942
- 11 November 2002
B. Potensi Wisata di Gunung Papandayan

Gunung Papandayan menyimpan potensi wisata yang sangat menarik dengan keindahan alamnya yang begitu mempesona.
Ada banyak hal yang menjadikan gunung ini sangat layak untuk dikunjungi, diantaranya adalah karena alasan berikut ini.
- Jalur trecking yang cukup landai menjadikan siapapun berpeluang untuk melakukan pendakian hingga ke puncak gunung, bahkan bagi pendaki pemula sekalipun. Dengan jalur pendakian yang tidak terlalu panjang, para pengunjung bisa menikmati pengalaman mendaki gunung yang lebih santai dan menyenangkan.
- Dengan ketinggian 2.665 Mdpl, para pengunjung tidak memerlukan peralatan mendaki gunung yang spseifik dan berlebihan. Cukup dengan peralatan dan perlengkapan standart saja, pendakian menuju puncak Papandayan bisa dilakukan.
- Salah satu pesona Gunung Papandayan yang menakjubkan adalah pemandangan kawah di sepanjang jalur pendakian yang tersebar dalam radius hingga puluhan kilometer. Pemandangan ini tentu menjadi daya tarik tersendiri yang bisa dinikmati di sepanjang perjalanan menuju ke puncak.
- Di sepanjang perjalanan, pengunjung juga akan disuguhi dengan pemandangan berupa jalan bebatuan yang tak lain adalah bekas letusan Gunung Papandayan. Bebatuan dengan nuansa putih kekuningan menjadi saksi dahsyatnya letusan Gunung Papandayan purba di masa lampau.
- Fasilitas di kawasan Pondok Saladah, Gunung Papandayan cukup lengkap sehingga pengunjung akan semakin nyaman untuk berlama-lama menikmati keindahan Gunung Papandayan. Di lokasi ini sudah tersedia fasilitas air bersih dan MCK, mushola dan bahkan pedagang makanan. Camping ground di Pondok Saladah cukup luas sehingga pengunjung bisa mendirikan tenda di lokasi ini, dengan fasilitas yang cukup memadai.
- Pesona hutan mati yang muncul akibat adanya letusan di tahun 2002 menyisakan pepohonan yang sudah mati. Meskipun mati, pepohonan di hutan ini tetap kokoh berdiri sehingga menimbulkan nuansa mistis yang berbeda. Namun begitu hutan mati ini tetap menyajikan keindahan yang unik dan tidak ada duanya. Di lokasi hutan mati pengunjung juga bisa menikmati keindahan sunrise yang mempesona. Perlu diingat untuk tetap berada dalam wilayah tanda batas aman, karena tanah di hutan mati ini cenderung rawan longsor.
- Hamparan padang Edelweiss, bunga abadi yang ada di Gunung Papandayan menyajikan pesona alam yang begitu memukau. Tempat yang lebih dikenal dengan Tegal Alun ini menyajikan pemandangan alam yang memanjakan mata, dimana sejauh mata memandang pengunjung akan melihat hamparan Edelweiss hingga mencapai hutan di perbukitan yang menghijau. Namun perlu diingat bahwa pengunjung tidak diperbolehkan memetik bunga Edelweiss di kawasan ini, jadi sebaiknya pengunjung mematuhi larangan tersebut. Di lokasi ini juga dilarang mendirikan tenda karena resiko angin kencang di malam hari serta demi menjaga kelestariann flora dan fauna di lokasi tersebut.
- Di kawasan Gunung Papandayan terdapat Blok Sumber Air Panas yang mengandung belerang, sehingga sangat efektif untuk mengatasi berbagai keluhan penyakit kulit.
C. Tips Mendaki Gunung Papandayan

Agar perjalanan menuju ke puncak Gunung Papandayan berlangsung lancar dan menyenangkan, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Transportasi: Sebelum memulai pendakian ke puncak Gunung Papandayan, para pendaki dari Jakarta, Bandung atau sekitarnya bisa menuju ke Terminal Guntur, Garut terlebih dahulu. Selanjutnya perjalanan bisa dilanjutkan dengan angkutan kota berupa minibus menuju ke Alun-alun Cisurupan dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dari terminal. Perjalanan selanjutnya bisa menggunakan mobil pick-up menuju ke lokasi pendakian di Camp David yang merupakan titik awal sebelum memulai pendakian.
- Persiapan bekal atau logistik: Salah satu hal yang penting untuk dipersiapkan adalah bekal perjalanan atau logistik yang cukup. Bekal makanan yang bergizi sangat penting sebagai sumber energi untuk melakukan pendakian menuju puncak Papandayan.
- Gunakan sepatu yang nyaman: Meskipun penggunaan sandal gunung juga bisa menjadi alternatif pilihan saat melakukan pendakian ke puncak Papandayan, tapi penggunaan sepatu lebih direkomendasikan. Hal ini tidak terlepas dari kondisi medan pendakian yang terdiri dari jalanan bebatuan yang tajam dan licin. Selain itu kontur tanah yang cenderung gembur akan menjadikan penggunaan sepatu lebih nyaman dibandingkan sandal gunung. Dengan sepatu yang menutupi mata kaki, resiko tergores bebatuan bisa lebih diminimalisir.
- Gunakan masker: Sebagai gunung berapi yang masih aktif, Gunung Papandayan selalu memproduksi gas belerang pada kawahnya. Ada beberapa kawah yang cukup populer di Gunung Papandayan, yaitu Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk yang senantiasa mengeluarkan uap belerang dari dalam. Untuk mengantisipasi agar gas belerang tidak langsung terhirup saat melakukan pendakian, maka sangat disarankan untuk menggunakan masker.
- Membawa sleeping bag, selimut atau jaket tebal karena suhu di Gunung Papandayan cukup dingin, dengan suhu rata-rata 10 derajat Celsius. Selain itu, untuk mengantisipasi cuaca yang tidak menentu atau musim hujan, sangat disarankan untuk membawa jas hujan.
- Hindari wilayah berkabut: Keberadaan hutan mati menjadi daya tarik tersendiri yang layak untuk didokumentasikan. Namun demikian pastikan untuk menghindari wilayah berkabut yang biasa turun di hutan mati, hal ini sangat penting dilakukan agar pengunjung tidak tersesat dalam perjalanannya.
D. Jalur Pendakian menuju ke Puncak Papandayan
Bagi kamu yang penasaran dengan puncak papandayan, bisa menggunakan beberapa jalur.
Namun pada ulasan di bawah ini, kami hanya memberikan satu jalur yang kami anggap lebih mudah dilalui:
1. Basecamp-Pos 1
Masuk ke jalur pendakian, pengunjung akan menjumpai pemandangan dengan batu-batu besar dan juga kawah yang aromanya menyengat, itulah mengapa penggunaan masker sangat disarankan selama pendakian.
Untuk mencapai Pos 1 dibutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan.
2. Pos 1-Pos 2
Di Pos 1 pengunjung bisa menambah persediaan air sebagai bekal perjalanan.
Ada dua jalur pendakian yang bisa dipilih, yaitu langsung menuju ke hutan mati dengan jalur yang cukup sulit atau jalur biasa yang landai sehingga bisa ditempuh secara lebih aman.
Di Pos 2 pengunjung akan diminta melakukan registrasi ulang dan memberikan dana secara sukarela.
3. Pondok Salada
Perjalanan dilanjutkan menuju ke Pondok Salada dengan jalur treck yang lumayan landai sehingga perjalanan terasa lebih nyaman dan menyenangkan.
Di lokasi ini pengunjung bisa mendirikan tenda untuk sejenak beristirahat dan menikmati pemandangan sebelum melanjutkan perjalanan.
4. Hutan Mati
Dari lokasi Pondok Salada hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja untuk mencapai hutan mati. Sangat disarankan untuk membawa bekal air dan senter sebagai antisipasi ketika kabut turun.
5. Tegal Alun
Dari lokasi hutan mati pengunjung bisa mencapai Tegal Alun melalui jalur yang sulit atau jalur biasa yang cukup landai.
Jalur sulit memiliki kemiringan yang cukup ekstrim yaitu sekitar 70 derajat sehingga pengunjung harus ekstra hati-hati.
Dengan jalur ini, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Tegal Alun hanya sekitar 30 menit saja.
Sementara untuk jalur biasa, pengunjung bisa mengambil arah lurus saat di persimpangan menuju kawasan hutan.
Di Tegal Alun pengunjung bisa menikmati hamparan taman bunga Edelweiss yang luas sehingga sangat layak untuk didokumentasikan dalam sebuah foto.
6. Puncak Papandayan
Meskipun Tegal Alun dianggap sebagai puncak dari Gunung Papandayan, namun kenyataannya beberapa informasi menyebutkan bahwa Tegal Alun bukanlah puncak gunung yang sebenarnya.
Karena masih ada jalur berbeda yang bisa ditempuh untuk sampai ke puncak Gunung Papandayan.
Baca Juga:
- 11 Deretan Gunung Tertinggi di Indonesia yang Menantang
- Gunung Padang, Situs Megalithikum yang masih Menyimpan Misteri
- Gunung Kelud, Eksotisme Danau Kawah dan Legenda Lembu Suro
Itulah beberapa informasi seputar Gunung Papandayan, tetaplah menjadi pengunjung yang bijak di manapun kita berada.
Jaga lisan dan tingkah laku, wujudkan rasa syukur kepada Sang Pencipta dengan tetap menjaga alam dan lingkungan dengan tidak mengotorinya.