Gunung Semeru: Jalur Pendakian & Eksotisme Puncak Mahameru yang Melegenda

Gunung Semeru
Photo by Bromoeastjava.com

Nyero.ID – Berada di perbatasan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Lumajang, Gunung Semeru menjadi salah satu gunung berapi tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 3.676 Mdpl.

Gunung tertinggi di Jawa ini masih termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Gunung berapi dengan tipe stratovolcano ini terakhir meletus di tahun 2008 silam.

Di puncak Gunung Semeru yang masih aktif terjadi letusan setiap 15-30 menit, bahkan tercatat di tahun 1997 Gunung Semeru meletus sebanyak 2990 kali.

Namun begitu pesona Puncak Mahameru tetap memiliki daya tarik yang kuat bagi para pendaki untuk menaklukannya.

Kekayaan alam berupa flora fauna yang sangat beragam di kawasan Gunung Semeru menjadikan wilayah pegunungan ini sebagai destinasi favorit bagi para pengunjung untuk menjelajahinya.

Dominasi pohon cemara, akasia dan pinus di kawasan Gunung Semeru justru memberikan daya tarik tersendiri dengan suasana pegunungan dan aroma khas pepohonan yang menenangkan.

Di lereng gunung juga sering ditumbuhi jenis Edelweis putih sementara pada sisi sebelah selatan tumbuh beberapa jenis anggrek khas wilayah tersebut.

Selain keanekaragaman flora, kawasan Gunung Semeru juga menjadi habitat bagi banyak fauna, seperti macan kumbang, kijang, luwak, kancil dll.

Legenda Gunung Semeru

Legenda Gunung Semeru
Photo by @_jonz_p_

Berdasarkan kitab kuno Tantu Pagelaran dari abad ke-15 dikisahkan bahwa dahulu kala Pulau Jawa merupakan pulau yang mengambang di lautan sehingga selalu terombang ambing dan berguncang.

Untuk mengatasi keadaan itu, para dewa pun memutuskan untuk memindahkan Gunung Meru di India dan memakukannya di atas Pulau Jawa.

Pemindahan gunung dilakukan oleh Dewa Wisnu yang menjelma sebagai kura-kura raksasa semantara Dewa Brahmana menjelma menjadi ular yang sangat panjang agar bisa melilit gunung dan memindahkannya dengan aman.

Ketika mereka meletakkan gunung tersebut pada bagian barat, bagian timur Pulau Jawa menjadi terangkat sehingga mereka pun meletakkannya di bagian timur Pulau Jawa.

Pesona Ketinggian Gunung Semeru 3.676 Mdpl
Photo by @alex.gunawan

Hanya saja serpihan Gunung Meru yang tercecer berubah menjadi deretan pegunungan yang memanjang dari barat ke timur Pulau Jawa.

Karena kondisi Pulau Jawa tetap miring ketika Gunung Meru diletakkan, maka para dewa pun memotong puncaknya dan menempatkan potongan tersebut di barat laut yang kemudian disebut dengan Gunung Pawitra atau saat ini lebih dikenal dengan nama Gunung Pananggungan.

Pada bagian utama Gunung Meru dipercaya sebagai tempat bersemayamnya Dewa Shiwa sehingga Gunung Meru lebih dikenal dengan nama Gunung Semeru.

Sesuai kepercayaan agama Hindu, Gunung Semeru diyakini sebagai tempat bersemayamnya para dewa sehingga setiap beberapa tahun sekali diselenggarakan upacara ritual di Gunung Semeru.

Bahkan masyarakat Bali juga meyakini bahwa Gunung Semeru merupakan Bapak Gunung Agung di Bali yang dihormati oleh masyarakat Bali.

Misteri Kawasan Gunung Semeru

Gunung Semeru menyimpan banyak kisah misteri yang turun-temurun diperbincangkan oleh para pendaki maupun masyarakat setempat.

Ada yang meyakini kisah tersebut, namun ada juga yang beranggapan hanya cerita khayalan yang menghiasi keunikan daerah setempat.

Berikut beberapa kisah misteri maupun mitos yang berkembang di sana:

Kemunculan seorang Dewi

Fakta dan Mitos Gunung Semeru
Photo by @hesbulkhofi

Ranu Kumbolo merupakan salah satu lokasi di kawasan Gunung Semeru dengan keindahan yang begitu mempesona.

Danau yang dikelilingi daratan luas ini sering dimanfaatkan para pendaki sebagai tempat untuk beristirahat dan mendirikan tenda.

Konon saat bulan purnama banyak pendaki yang melihat penampakan seorang Dewi berkebaya kuning yang diyakini sebagai penunggu Danau Ranu Kumbolo.

Ikan Mas di Ranu Kumbolo

Pemandangan Cantik Ranu Kumbolo Gunung Semeru
Ranu Kumbolo photo bu @rutasty

Masih di Ranu Kumbolo, beredar cerita yang menyebutkan bahwa di danau tersebut ada banyak jenis ikan di dalamnya, termasuk salah satunya adalah ikan mas.

Tidak mengherankan jika banyak pendaki yang kemudian menyempatkan diri untuk memancing di danau tersebut meskipun sebenarnya hal itu dilarang.

Karena menurut kepercyaan penduduk setempat, ikan mas di danau tersebut merupakan jelmaan dari para dayang sang Dewi.

Salju di Ranu Kumbolo

Pemandangan Salju di Ranu Kumbolo Semeru
Photo by @dwiriyantoo

Selain misteri dan mitos tentang kemunculan seorang Dewi dan ikan mas jelmaan para dayang, di Danau Ranu Kumbolo juga terdapat misteri munculnya salju di lokasi tersebut.

Tentu saja jika dilogika kemunculan salju di lokasi tersebut tidak mungkin terjadi. Namun sebagian berpendapat bahwa hal itu mungkin saja terjadi karena kondisi cuaca yang sangat dingin di Gunung Semeru.

Tanjakan Cinta bikin penasaran

Tanjakan Cinta Gunung Semeru
Tanjakan Cinta Photo by @roy_pasker

Berbeda dengan mitos dan misteri sebelumnya, kisah seputar tanjakan cinta menjadi salah satu hal yang sangat menarik bagi para pengunjung.

Pasalnya tanjakan cinta yang berada di dekat Danau Ranu Kumbolo ini banyak membuat para pengunjung merasa penasaran.

Konon siapa saja yang mampu melewati tanjakan tersebut tanpa istirahat sedikitpun dan tidak menoleh ke belakang maka permohonan cintanya bakal dikabulkan.

Wah, jadi penasaran kan?

Fenomena kesurupan di Kelik

Jalur Resmi Menuju Puncak Mahameru
Photo by @mountainesia

Kelik merupakan sebuah lokasi yang ditandai dengan adanya beberapa batu in memoriam yang menjadi penanda adanya para pendaki yang telah meninggal di Gunung Semeru.

Di lokasi ini juga terdapat batu in memoriam milik Soe Hok Gie, seorang tokoh aktivis yang meninggal di tahun 1969 karena menghirup gas beracun dari Gunung Semeru.

Di lokasi ini sering terjadi fenomena kesurupan yang dialami oleh para pendaki.  Berada di lokasi ini akan terasa cukup menakutkan.

Arcopodo yang misterius

Dari Arcopodo Menuju Puncak Semeru
Arcopodo Photo by @b.yon_hashirama

Misteri Arcopodo berupa patung dua orang prajurit yang hanya bisa dilihat oleh mata batin ini menambah daftar panjang kemisteriusan Gunung Semeru.

Terletak di jalur lintasan antara hutan Kalimati dan puncak Semeru, Arcopodo sering digunakan sebagai lokasi untuk beristirahat sejenak sebelum mencapai ke puncak Mahameru.

Mbah Dipo sang juru kunci

Mbah Dipo adalah juru kunci Gunung Semeru yang mengetahui bagaimana tanda-tanda jika Gunung Semeru akan meletus.

Meski saat ini beliau telah berpulang, namun dulu banyak pendaki yang meminta petunjuk sebelum melakukan pendakian ke puncak gunung.

Kepada masyarakat sekitar, Mbah Dipo juga memberikan wejangan untuk lari menuju ke arah sungai dan bukan ke arah Gunung Sawur jika Gunung Semeru meletus.

Blank 75 yang misterius

Blank 75 yang misterius di Gunung Semeru
Area sekotar Blak 75 photo by @oyonart

Istilah Blank 75 semakin populer di kalangan pendaki, terlebih jika dikaitkan dengan beberapa pendaki yang tersesat dan hilang di area yang cukup berbahaya ini.

Blank 75 merupakan kawasan yang dipenuhi dengan jurang curam yang kedalamannya rata-rata mencapai 75 meter.

Kawasan ini termasuk jalur yang akan dilalui ketika mendaki ataupun turun.

Oleh karena itu diharapkan kepada para pendaki untuk selalu waspada dan ekstra hati-hati ketika melewati kawasan ini, mengingat sudah banyak korban yang terdampar di kawasan ini.

Jalur Pendakian Gunung Semeru

Jalur Pendakian Gunung Semeru Start dari Ranu Pane
Daerah Ranu Pane photo by @ffranky7

Jalur pendakian yang paling banyak digunakan untuk mencapai puncak Mahameru adalah melalui Ranu Pane yang merupakan desa terakhir di kaki Gunung Semeru.

Dari Ranu Pane, para pendaki bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Landengan Dowo, Watu Rejeng, dan Ranu Kumbolo.

Ada baiknya pendaki mengisi kembali persediaan air bersih di Ranu Kumbolo sebagai bekal menuju ke Kalimati yang cukup melelahkan.

Di sebelah barat Ranu Kumbolo terdapat sebuah bukit dengan tanjakan yang cukup landai namun lumayan panjang.

Bukit ini merupakan jalur pendakian yang harus dilewati ketika menuju ke puncak Semeru, tanjakan tersebut cukup populer dan dikenal dengan tanjakan cinta.

Pemandangan di Tanjakan Cinta Semeru
Photo by @estyfitria

Selain tanjakan cinta, pendakian menuju ke puncak Semeru juga akan melewati Oro-oro Ombo, Cemoro Kandang dan Jambangan.

Dari Pos Jambangan inilah puncak Mahameru mulai terlihat, sangat disarankan untuk berkemah di Kalimati dan bukan di Arcopodo karena jalurnya cukup terjal.

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Kalimati sekitar 3 jam perjalanan dari Ranu Kumbolo. Sementara perjalanan menuju ke Arcopodo memakan waktu sekitar 1 jam.

Dari Arcopodo menuju ke puncak Mahameru para pendaki akan dihadapkan dengan medan yang berpasir sehingga tak jarang langkah kaki sering terperosok karena kondisi pasir yang cukup labil.

Sangat disarankan untuk menggunakan gaiter agar sepatu tidak kemasukan pasir.

Pendakian dari Arcopodo menuju ke puncak Mahameru membutuhkan waktu sekitar 4-6 jam perjalanan, tentu saja tergantung juga pada kondisi dan kemampuan fisik masing-masing pendaki.

Eksotisme Puncak Mahameru Gunung Semeru
Photo by @anak_senja27

Suhu udara di puncak Mahameru sekitar 4-10 derajat Celsius.

Dari ketinggian puncak Mahameru para pendaki bisa menyaksikan secara langsung keindahan Gunung Bromo, Argopuro, Raung, Arjuno, Welirang, Lawu dan juga Kawah Jonggring Saloka.

Kawah ini akan menyemburkan batuan vulkanis dan awan panas dengan lahar yang mengandung gas beracun setiap 10-15 menit sekali.

Baca: Gunung Rakutak, Saksi Bisu Sejarah Masa Silam Pasca Kemerdekaan

Oleh karena itu para pendaki sangat dianjurkan untuk segera meninggalkan lokasi puncak Mahameru sebelum jam 9 pagi karena dikhawatirkan asap beracun akan mengarah ke puncak Mahameru di siang hari.