Nyero.ID – Istana Maimun adalah sebuah istana yang terletak di kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Istana ini dibangun pada abad ke-19 oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, yang memerintah dari tahun 1850 hingga 1873.
Sultan Deli sendiri merupakan keturunan Kesultanan Aceh yang memeluk agama Islam. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Istana Maimun adalah sebuah keraton peninggalan masa Islam.
Istana Maimun memiliki arsitektur yang khas dengan atap yang tinggi dan dinding yang dihiasi ukiran-ukiran yang indah.
Di dalam istana ini terdapat berbagai ruangan, seperti ruang tamu, ruang makan, dan kamar tidur, yang semuanya dihiasi dengan ukiran kayu yang indah dan berbagai koleksi barang antik.
Istana Maimun adalah sebuah bangunan sejarah yang memiliki nilai budaya dan tradisi yang tinggi bagi masyarakat Medan.
Di samping sebagai tempat wisata, Istana Maimun juga sering dijadikan sebagai tempat untuk upacara adat atau kegiatan kebudayaan lainnya.
Jejak Sejarah Istana Maimun Medan Sumatera Utara
Berikut beberapa informasi penting terkait bangunan bersejarah ini:
Sejarah Istana Maimun
Istana Maimun merupakan salah satu landmark penting di kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
Istana ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya, baik dari segi asal-usulnya, arsitekturnya, maupun perannya dalam sejarah Medan.
Asal-usul Istana Maimun bermula pada tahun 1887, ketika Sultan Deli ke-IX, Sultan Ma’mun Al Rashid Perkasa Alam, memerintahkan pembangunan istana ini sebagai kediaman.
Istana ini kemudian diberi nama “Maimun”, yang berasal dari nama Sultan Ma’mun sendiri.
Arsitektur Istana Maimun sangat khas, dengan perpaduan gaya Melayu, Islam, dan Eropa.
Istana ini terdiri dari bangunan utama yang beratap tiga, serta bangunan-bangunan pendukung seperti paviliun dan masjid.
Bangunan utama dibangun dengan bahan kayu, sedangkan atapnya ditutupi dengan genteng merah dan hiasan-hiasan berwarna-warni yang indah.
Di dalam istana terdapat banyak ruangan dan koridor yang dihiasi dengan ukiran-ukiran kayu, lukisan, dan hiasan-hiasan keramik.
Selain menjadi kediaman resmi Sultan Deli, istana ini juga pernah menjadi tempat pertemuan dan acara-acara resmi, seperti penobatan sultan dan upacara adat.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Istana Maimun dijadikan sebagai objek wisata di medan, situs sejarah, serta tetap dijaga dan dirawat dengan baik oleh pemerintah daerah.
Misteri dan Legenda Istana Maimun
Istana Maimun, sebagai salah satu tempat bersejarah yang terkenal di kota Medan, memiliki banyak cerita legenda yang menyertainya.
Beberapa cerita tersebut melibatkan raja-raja Melayu yang pernah menghuni istana, sementara yang lainnya melibatkan misteri-misteri yang terkait dengan bangunan ini.
Berikut ini adalah beberapa cerita dan legenda yang melingkupi Istana Maimun:
Raja Deli
Istana Maimun dulunya adalah kediaman dari Raja Deli, yang merupakan salah satu kerajaan Melayu di Sumatera Utara.
Konon, raja-raja Melayu yang pernah menghuni Istana Maimun memiliki kehidupan yang sangat glamor dan hidup berfoya-foya.
Namun, kehidupan mewah mereka terancam oleh kedatangan Belanda, yang akhirnya menguasai wilayah tersebut pada abad ke-19.
Misteri Ruang Terkunci
Di Istana Maimun terdapat sebuah ruangan yang selalu terkunci dan tidak boleh dikunjungi oleh siapa pun, bahkan pengunjung wisata.
Ruangan tersebut konon digunakan untuk menyimpan benda-benda berharga milik Sultan.
Namun, karena ruangan ini selalu terkunci, muncul spekulasi bahwa di dalamnya terdapat benda-benda antik yang sangat berharga dan mungkin juga memiliki cerita mistis di baliknya.
Legenda Ratu Batak
Selain cerita raja-raja Melayu, terdapat juga legenda Ratu Batak yang melingkupi Istana Maimun. Konon, Ratu Batak ini adalah seorang wanita cantik yang menjadi selir dari salah satu raja Deli.
Namun, Ratu Batak ini dituduh melakukan pengkhianatan terhadap raja dan dijatuhi hukuman mati. Kabarnya, arwah Ratu Batak seringkali terlihat di sekitar Istana Maimun, terutama di malam hari.
Misteri Kamar Berlapis Emas
Di Istana Maimun terdapat sebuah kamar berlapis emas yang dulunya digunakan oleh Sultan Deli sebagai tempat beristirahat.
Namun, kamar tersebut konon memiliki aura mistis dan sering dianggap sebagai pusat kekuasaan Sultan.
Di samping itu, muncul pula spekulasi bahwa kamar tersebut dihuni oleh makhluk-makhluk gaib, seperti hantu atau jin.
Legenda Terbunuhnya Si Patokaan
Terakhir, ada legenda tentang Si Patokaan yang melibatkan Istana Maimun. Konon, Si Patokaan adalah seorang pemuda yang sangat terkenal di kota Medan pada masa lampau.
Namun, ia akhirnya dibunuh oleh seorang prajurit ketika mencoba memperoleh kebebasan untuk rakyatnya.
Kini, arwah Si Patokaan konon masih berada di sekitar Istana Maimun dan kadang-kadang terlihat oleh beberapa orang yang memiliki kemampuan supranatural.
Ruangan, Koleksi dan Benda Antik Istana Maimun.

Istana ini memiliki banyak ruangan dan bagian-bagian yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan, termasuk koleksi seni dan benda-benda antik yang sangat menarik.
Berikut ini adalah ulasan detail tentang ruangan-ruangan dan bagian-bagian Istana Maimun yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan.
Bangunan Utama
Bangunan utama Istana Maimun terdiri dari tiga lantai yang dihubungkan oleh tangga.
Di lantai pertama, terdapat beberapa ruangan seperti Ruang Penerima Tamu, Ruang Tengah, dan Ruang Makan.
Ruang-ruang ini dihiasi dengan berbagai macam hiasan dan ornamen yang indah, seperti ukiran kayu, lukisan, dan benda-benda antik.
Di lantai kedua, terdapat ruangan-ruangan seperti Ruang Tidur Sultan dan Ruang Tidur Sultanah.
Di ruangan ini, terdapat koleksi-koleksi seni yang sangat menarik, seperti keramik, perhiasan, dan perlengkapan rumah tangga.
Di lantai ketiga, terdapat sebuah ruangan yang digunakan untuk penyimpanan barang-barang berharga milik Sultan.
Paviliun
Selain bangunan utama, Istana Maimun juga dilengkapi dengan beberapa paviliun yang terletak di halaman belakang.
Paviliun-paviliun ini digunakan sebagai tempat berkumpul keluarga Sultan dan tempat beristirahat.
Salah satu paviliun yang paling terkenal adalah Balairung Seri.
Di paviliun ini, terdapat beberapa koleksi seni dan benda-benda antik yang sangat menarik, seperti kursi-kursi berukir, meja, dan gamelan.
Masjid
Di sebelah utara bangunan utama, terdapat sebuah masjid kecil yang bernama Masjid Al-Maksum.
Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan dihiasi dengan berbagai macam hiasan seperti kaca patri, ukiran kayu, dan benda-benda antik.
Taman
Di taman ini terdapat beberapa pohon-pohon besar dan air mancur yang sangat indah. Taman ini juga menjadi tempat untuk melakukan upacara-upacara adat dan pertunjukan seni.
Keseluruhan ruangan dan bagian-bagian di Istana Maimun dilengkapi dengan banyak koleksi seni dan benda-benda antik yang sarat dengan sejarah di masa lampau.
Beberapa koleksi tersebut adalah keramik, perhiasan, senjata tradisional, lukisan, ukiran kayu, dan benda-benda antik lainnya.
Semua koleksi ini sangat berharga dan menjadi saksi bisu dari sejarah dan kebudayaan kota Medan.
Upacara Adat di Istana Maimun
Salah satu upacara adat yang masih sering dilakukan di Istana Maimun adalah upacara penobatan raja atau yang disebut juga “Adat Upacara Menghargai Kesultanan Deli”.
Upacara ini dilakukan untuk menghormati dan mengenang para raja yang pernah memimpin Kesultanan Deli, yang merupakan salah satu kerajaan Melayu di Sumatera Utara.
Tahapan Upacara Adat
Adapun tata cara dari upacara ini meliputi beberapa tahap, di antaranya:
Pengambilan air wudhu: Sebelum memasuki area Istana Maimun, para peserta upacara harus mengambil air wudhu di salah satu tempat yang telah disediakan.
Penghormatan: Setelah masuk ke dalam area Istana Maimun, peserta upacara harus menghormati arca Sultan Deli yang berada di halaman depan Istana Maimun.
Prosesi penobatan: Setelah itu, prosesi penobatan akan dimulai dengan pengambilan “payung” dari ruang utama Istana Maimun.
Para peserta upacara kemudian akan berjalan ke tempat yang telah disiapkan di halaman Istana Maimun, dan prosesi penobatan akan dilakukan.
Pemotongan kue: Setelah prosesi penobatan selesai, para peserta upacara akan memotong kue yang disebut “Bolu Gulung”.
Tahapan Pernikahan Adat
Selain upacara penobatan, Istana Maimun juga sering dijadikan sebagai tempat untuk pesta pernikahan adat atau “Adat Akad Nikah”.
Pesta pernikahan adat ini juga memiliki tata cara yang khas dan makna yang mendalam bagi masyarakat Medan.
Beberapa tahap dari pesta pernikahan adat di Istana Maimun meliputi:
Penjemputan mempelai: Pihak pengantin laki-laki akan menjemput pengantin perempuan dari rumahnya, dan kemudian bersama-sama menuju Istana Maimun.
Prosesi akad nikah: Setelah tiba di Istana Maimun, prosesi akad nikah akan dilakukan oleh seorang ulama.
Selama prosesi ini, pengantin laki-laki dan perempuan akan saling memberikan “mahar” sebagai tanda pernikahan.
Prosesi adat: Setelah akad nikah selesai, akan dilakukan prosesi adat yang meliputi tarian, musik, dan tradisi penghormatan kepada kedua mempelai.
Upacara adat seperti ini menjadi bukti bahwa Istana Maimun tidak hanya sebagai tempat wisata di Medan tetapi juga sebagai pusat kebudayaan dan tradisi yang masih dijaga dan dilakukan oleh masyarakat Medan.
Bagi wisatawan yang tertarik untuk menyaksikan upacara adat tersebut, sebaiknya menanyakan jadwal dan informasi terkait dengan upacara tersebut ke pihak Istana Maimun
Tips Berfoto di Istana Maimun

Berikut adalah beberapa tips dan trik bagi Kamu yang ingin mengambil foto yang indah dan instagenic di Istana Maimun:
Pilih waktu yang tepat: Waktu terbaik untuk mengambil foto yang indah di Istana Maimun adalah pada pagi atau sore hari, saat cahaya matahari lebih lembut dan memberikan efek yang indah pada bangunan dan benda-benda di dalam istana.
Gunakan perspektif yang menarik: Cobalah untuk menggunakan sudut pandang yang unik dan tidak biasa, seperti sudut rendah atau sudut tinggi, untuk memberikan tampilan yang berbeda pada bangunan atau objek yang ingin difoto.
Manfaatkan cahaya: Gunakan cahaya alami yang tersedia di dalam Istana Maimun untuk memberikan efek yang indah pada foto Anda.
Misalnya, cahaya yang masuk melalui jendela atau pintu dapat memberikan efek yang dramatis pada foto.
Jangan lupa untuk menambahkan objek: Cobalah untuk menambahkan objek lain ke dalam foto, seperti orang atau benda, untuk memberikan dimensi yang lebih pada foto dan menarik perhatian pemirsa.
Fokus pada detail: Istana Maimun memiliki banyak detail yang indah dan menarik, jadi cobalah untuk fokus pada detail tersebut. Misalnya, cobalah untuk mengambil foto dekat pada ukiran kayu atau relief di dinding.
Hindari foto di area terlarang: Perhatikan tanda atau petunjuk yang menunjukkan area terlarang, seperti ruangan tertentu atau koleksi benda-benda yang tidak boleh difoto.
Hindari mengambil foto di area tersebut karena dapat merusak dan merusak kelestarian benda tersebut.
Gunakan aplikasi pengeditan foto: Setelah mengambil foto, gunakan aplikasi pengeditan foto untuk memperbaiki dan memperindah foto.
Cobalah untuk menambahkan filter atau efek yang sesuai dengan foto dan suasana hati.
Kuliner di sekitar Istana Maimun
Ada beberapa kuliner dan makanan khas Medan yang bisa ditemukan di sekitar Istana Maimun, antara lain:
Soto Medan: Soto Medan adalah hidangan sup ayam khas Medan yang disajikan dengan kuah bening dan daging ayam yang lezat.
Soto Medan biasanya dihidangkan dengan tambahan perkedel atau ketupat sebagai pelengkap.
Mie Aceh: Mie Aceh adalah hidangan mi khas Aceh yang juga populer di Medan.
Mie ini disajikan dengan kuah pedas yang kaya rempah dan daging sapi, serta dilengkapi dengan sayuran dan irisan bawang merah sebagai pelengkap.
Martabak Mesir: Martabak Mesir adalah kuliner khas Medan yang terbuat dari adonan terigu, telur, daging sapi, dan bawang merah.
Martabak ini biasanya dihidangkan dengan saus kacang atau saus pedas sebagai pelengkap.
Selain itu, di sekitar Istana Maimun juga terdapat banyak pedagang makanan dan jajanan khas Medan lainnya, seperti nasi goreng, bakso, sate Padang, dan lain sebagainya.
Jadi, Kamu dapat mencicipi berbagai kuliner khas Medan yang lezat di sekitar Istana Maimun.
Tips Berkunjung ke Istana Maimun
Berikut ini beberapa tips dan saran bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Istana Maimun:
Jam Buka: Istana Maimun buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Namun, pada hari libur dan hari raya, jam buka Istana Maimun mungkin berbeda, jadi pastikan untuk memeriksa jadwal buka sebelum datang.
Tiket Masuk: Untuk masuk ke Istana Maimun, wisatawan akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp10.000 untuk wisatawan domestik dan Rp30.000 untuk wisatawan asing.
Selain itu, wisatawan juga perlu membayar biaya tambahan sebesar Rp3.000 untuk menggunakan kamera.
Persiapan: Sebelum mengunjungi Istana Maimun, pastikan untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Pakailah pakaian yang sopan dan nyaman, karena Istana Maimun adalah tempat yang suci dan harus dihormati.
Selain itu, bawalah air minum dan kacamata hitam karena cuaca di Medan cukup terik.
Petunjuk: Ketika sudah sampai di Istana Maimun, pastikan untuk mengikuti petunjuk dan aturan yang berlaku.
Jangan memotret atau menyentuh koleksi benda-benda bersejarah di dalam istana, karena dapat merusak dan merusak kelestarian benda tersebut.
Panduan Wisata: Jika ingin mendapatkan panduan wisata resmi, wisatawan dapat menyewa jasa pemandu wisata di Istana Maimun.
Pemandu wisata akan memberikan informasi yang lebih lengkap tentang sejarah dan artefak yang ada di dalam Istana Maimun.
Waktu Kunjungan: Idealnya, waktu kunjungan yang terbaik adalah pada pagi hari sebelum cuaca terlalu panas dan terik.
Selain itu, hindari waktu kunjungan saat hari libur dan saat sekolah libur karena Istana Maimun dapat sangat ramai dan sulit untuk dinikmati dengan tenang.
Baca Juga: Kampung Selfie: Destinasi Wisata Baru nan Instagramable di Medan!
Peran Istana Maimun dalam budaya dan kehidupan masyarakat Medan
Selain menjadi objek wisata sejarah yang terkenal di Sumatera Utara, Istana Maimun juga menjadi pusat kegiatan seni dan budaya di kota Medan.
Beberapa acara seni dan budaya seperti pameran seni, pertunjukan musik, tari, dan drama sering diadakan di halaman istana ini.
Selain itu, Istana Maimun juga menjadi tempat berkumpulnya para tokoh dan pejabat daerah.
Beberapa acara resmi seperti penobatan raja, pesta pernikahan adat, dan upacara lainnya masih sering dilakukan di dalam Istana Maimun.
Hal ini menunjukkan bahwa Istana Maimun masih dianggap penting oleh masyarakat Medan sebagai tempat yang sarat dengan nilai sejarah dan budaya lokal.
Selain itu, Istana Maimun juga berperan sebagai pusat pembelajaran sejarah dan budaya.
Dengan adanya museum di dalam istana yang menampilkan berbagai benda bersejarah, pengunjung dapat mempelajari sejarah dan budaya Melayu yang kental di daerah Sumatera Utara.
Melalui kunjungan ke Istana Maimun, masyarakat dan pengunjung dari luar kota dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang sejarah dan budaya lokal.
Hingga saat ini, Istana Maimun masih menjadi salah satu tujuan wisata yang paling populer di Medan, baik untuk para wisatawan domestik maupun internasional.
Selain itu, Istana Maimun juga menjadi salah satu saksi bisu dari sejarah dan kebudayaan kota Medan yang kaya dan bervariasi.
Baca Juga: Puncak Muhasabah Medan, Spot Wisata Instagramable di Mandailing Natal!