Nyero.ID – Berada di kawasan Sungai Kalimas Surabaya, Monumen Kapal Selam (Monkasel) merupakan monumen kapal selam terbesar di Asia. Dengan konsep yang sangat menarik, Monumen Kapal Selam Surabaya bisa dijadikan alternatif tujuan wisata edukasi dan sejarah bersama keluarga.
Mengenal Kapal Selam KRI Pasopati 410
KRI Pasopati 410 merupakan kapal selam tipe SS Whiskey Class yang dibuat pada tahun 1952 di Vladi Wostok Rusia. Sebelum didatangkan ke Indonesia, para pelaut muda Indonesia dikirimkan ke Rusia untuk mengikuti pelatihan menjadi awak kapal selam.
Kapal selam ini mulai bergabung di Angkatan Laut pada tanggal 29 Januari 1962. Tugasnya antara lain adalah menghancurkan garis musuh, melakukan pengawasan serta penggerebekan secara diam-diam.
Kapal selam ini memiliki peran yang sangat besar dalam mempertahankan hukum kelautan seperti pada Operasi Trikora dimana KRI Pasopati 410 turun di belakang garis musuh yang berhasil memberikan tekanan secara psikologis.
KRI Pasopati 410 memiliki panjang hingga 76,6 meter dan lebar 6,30 meter. Kapal ini memiliki kecepatan hingga 18,3 knot di atas permukaan air dan 13,6 knot di bawah permukaan air.
Dengan berat penuh 1.300 ton dan berat kosong 1.050 ton, KRI Pasopati 410 memiliki kemampuan penemuan hingga 8.500 mil laut.
KRI Pasopati 410 dilengkapi persenjataan 12 terpedo uap gas dengan panjang 7 meter. Awak kapal di kapal selam ini sebanyak 63 termasuk komandan.
KRI Pasopati 410 memiliki 7 ruangan dengan fungsinya masing-masing. Yaitu ruang untuk haluan terpedo, ruang komandan, jembatan utama dan pusat komando, ruang awak kapal, ruang mesin diesel dan terminal mesin, ruang mesin listrik, dan ruangan terpedo untuk bagian buritan.
Sejarah Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410
Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 merupakan monumen dengan skala penuh dan bukan replika sehingga keberadaannya sangat menarik perhatian masyarakat. Kapal selam ini merupakan salah satu Armada Divisi Timur.
Konsep utama dari pembangunan monumen ini adalah untuk membuat kawasan wisata baru di Jawa Timur, sebagai warisan bersejarah yang mencerminkan Indonesia sebagai Negara Maritim, untuk menjaga keamanan dan sebagai objek konservasi, serta sebagai bentuk penghargaan dan dedikasi atas perjuangan yang telah dilakukan.
Konstruksi pembangunan Monumen Kapal Selam dimulai pada bulan Juli 1995 yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Basofi Sudirman yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.
Pada saat yang sama KRI Pasopati 410 telah dipisah menjadi 16 bagian di PT. PAL Indonesia. Bagian- bagian tersebut kemudian dirakit dan disatukan kembali, dan selanjutnya diletakkan di atas pondasi monumen.
Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 resmi dibuka pada tanggal 15 Juli 1998 dan menjadi salah satu objek wisata populer di Kota Surabaya yang bernilai sejarah.
Bagi sobat Nyero yang sedang merencanakan liburan ke Monumen Kapal Selam Surabaya, berikut ini adalah beberapa informasi mengenai harga tiket masuk, jam buka, fasilitas, daya tarik dan lokasi yang perlu diketahui.
Harga Tiket Masuk
Harga tiket masuk ke Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 cukup terjangkau, yaitu sebesar Rp 15.000. Sementara untuk tiket masuk ke kolam renang sebesar Rp 8.000.
Bagi pengunjung yang ingin menyaksikan pertunjukan Reog Ponorogo akan dikenakan biaya tembahan sebesar Rp 10.000. Sedangkan untuk aktivitas menyusuri Sungai Kalimas menggunakan perahu motor dikenakan biaya sebesar Rp 20.000.
Jam Buka
Monumen Kapal Selam Surabaya buka setiap hari Selasa – Jum’at mulai pukul 09.00 WIB – 17.00 WIB. Untuk hari Sabtu dan Minggu monumen ini buka mulai pukul 09.00 WIB – 19.00 WIB. Sementara hari Senin museum ini tutup.
Fasilitas
Fasilitas yang tersedia di Monumen Kapal Selam sudah cukup memadai sehingga memberikan kenyamanan tersendiri bagi wisatawan yang datang. Beberapa fasilitas yang tersedia antara lain adalah area parkir, kolam renang untuk anak, mushola, jogging track, toilet, live music, cafe, stan souvenir, dll.
Daya Tarik
Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 sangat menarik untuk tujuan wisata sejarah dan edukasi bersama keluarga. Monumen yang menggunakan kapal selam asli ini memiliki peran yang sangat berarti dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Sebelum memasuki ruangan di kapal selam, pengunjung akan diajak untuk menyaksikan film dokumenter dengan durasi sekitar 30 menit. Film ini mengisahkan perjalanan sejarah TNI Angkatan Laut dan awal mula kapal selam ini.
Kapal selam ini terdiri dari 7 ruangan dengan fungsinya masing-masing, dimana pengunjung bisa menjelajahi ruangan tersebut satu per satu dengan didampingi oleh seorang pemandu.
7 ruangan tersebut adalah ruang untuk haluan terpedo, ruang komandan, ruang makan dan ruang kerja. Sementara di bawah dek ada ruang untuk baterai I. Bagian lainnya adalah jembatan utama dan pusat komando serta penyimpanan makanan di bawah dek.
Selain itu juga ada ruangan awak kapal, dapur dan penyimpanan untuk baterai II yang berada di bawah dek. Ruangan mesin diesel dan terminal mesin, serta ruangan terpedo untuk bagian buritan yang terdiri dari dua buah terpedo.
Selain menjelajahi ruangan di dalam kapal selam, pengunjung juga bisa menikmati aktivitas berenang di kolam renang yang ada di kawasan monumen ini. Kolam renang ini memiliki kedalaman yang cukup dangkal sehingga sangat cocok untuk anak-anak.
Di monumen ini juga sering diselenggarakan pertunjukan Reog Ponorogo setia hari Sabtu dan Minggu sehingga pengunjung bisa sekalian menyaksikannya.
Bukan hanya menikmati pertunjukan Reog Ponorogo saja, di kawasan monumen ini pengunjung juga bisa memanfaatkan waktu liburannya dengan menyusuri Sungai Kalimas menggunakan perahu motor.
Lokasi Monumen Kapal Selam yang berada di Jalan Pemuda, Embong Kaliasin, Genteng rupanya juga berdekatan dengan objek wisata lainnya sehingga bisa sekalian disambangi jika waktunya memungkinkan. Dua diantaranya adalah Monumen Bambu Runcing dan Taman Prestasi.
Monumen Bambu Runcing terletak di Jalan Panglima Sudirman, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. Sama seperti Monumen Kapal Selam, tugu ini juga sangat identik dengan semangat patriotisme dan perjuangan sehingga sangat cocok untuk wisata edukasi.
Di kawasan tugu terdapat taman, air mancur dan kolam buatan dengan suasana alam yang cukup asri. Sangat cocok untuk kegiatan santai di sore hari bersama keluarga. Objek wisata ini buka selama 24 jam sehingga cukup fleksibel untuk dikunjungi sesuai keinginan.
Selain Tugu Bambu Runcing, wisatawan juga bisa singgah ke Taman Prestasi yang berada di Jalan Ketabang Kali, Ketabang, Genteng, Surabaya.
Taman ini mengusung konsep wisata edukatif dengan beberapa wahana menarik di dalamnya. Salah satunya adalah tempat belajar komputer dan internet yang bisa diakses secara gratis. Selain itu juga terdapat wahana permainan seru yang pastinya sangat menarik untuk anak-anak.
Taman Prestasi buka setiap hari mulai pukul 15.00 WIB – 22.00 WIB untuk hari Senin – Sabtu, sementara untuk hari Minggu buka mulai pukul 09.00 WIB – 22.00 WIB. Dengan jam buka yang cukup panjang tersebut pengunjung bisa datang sesuai waktu senggang yang dimiliki.
Lokasi
Lokasi Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 berada di Jalan Pemuda 39, Embong Kaliasin, Genteng, Kota Surabaya. Lokasinya berdekatan dengan Stasiun Gubeng sehingga sangat mudah untuk diakses, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.