Nyero.ID – Jalan-jalan ke Kota Padang tidak akan lengkap tanpa menikmati kelezatan rendangnya yang kaya rempah.
Rendang merupakan makanan khas Padang yang sudah sangat terkenal kelezatannya.
Hampir di semua restoran Padang menyediakan menu rendang sebagai salah satu menu utamanya.
Proses memasak daging rendang yang cukup lama membuat tekstur dagingnya bukan hanya empuk tetapi juga memiliki aroma bumbu rempah yang khas dan meresap hingga ke dalam.
Meskipun olahan daging khas Minangkabau ini dimasak dengan teknik dan bumbu yang mungkin tidak sama di masing-masing daerah, namun cita rasanya yang kaya rempah selalu menggugah selera.
Dalam tradisi masyarakat Minangkabau, rendang menjadi salah satu hidangan yang wajib disajikan pada saat upacara adat atau ketika menyambut tamu kehormatan.
Sebagai menu tradisional khas Minang, rendang diyakini sudah dikenal dalam dunia kuliner Melayu sejak pertengahan abad ke-16 atau sekitar tahun 1550.

Pesona rendang yang menawarkan cita rasa lezat kaya rempah begitu cepat dikenal secara luas, terlebih lagi banyak diantara orang Minang yang merantau ke luar daerah untuk bekerja dan berniaga.
Salah satunya adalah dengan membuka usaha di bidang kuliner seperti rumah makan Padang yang membuat masakan rendang semakin populer dan difavoritkan oleh banyak orang.
Dengan cita rasanya yang gurih, manis, dan kaya rempah membuat menu yang satu ini memiliki tempat tersendiri di hati para pecinta kuliner.
Dan yang lebih membanggakan, rendang juga berhasil menduduki peringkat pertama dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods versi CNN di tahun 2011 silam.
Sementara di tahun 2018, rendang secara resmi dinobatkan sebagai salah satu hidangan nasional Indonesia.
Proses memasak yang cukup lama dan kandungan rempah yang memiliki efek sebagai pengawet makanan alami membuat menu ini tahan lama.
Tidak heran jika rendang sering dimanfaatkan sebagai bantuan pangan bagi para korban bencana alam.
Menggunakan daging sapi sebagai bahan utamanya, rendang bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu rendang basah dan rendang kering.
Rendang basah sering dikenal dengan istilah kalio.
Dengan proses pemasakan yang lebih singkat dan kuah santan belum begitu mengering, kalio memiliki tampilan yang lebih pucat pada warna coklatnya.
Sementara untuk rendang kering proses memasaknya memakan waktu yang cukup lama hinggga kurang lebih empat jam.
Kuahnya sudah benar-benar mengering dan bumbu rempahnya pun meresap sempurna ke dalam serat daging.
Rendang kering lazim dihidangkan dalam acara adat maupun kenduri. Warna rendang kering cenderung coklat gelap atau coklat kehitaman.
Dengan teknik memasak yang tepat, rendang kering bisa bertahan hingga tiga sampai empat minggu dalam suhu ruangan.
Bahkan bisa bertahan hingga lebih dari satu bulan jika disimpan di dalam kulkas.
Meskipun rendang populer dengan bahan daging sapi atau kambing namun ada beberapa variasi rendang lainnya yang tidak kalah menggugah selera.
Seperti misalnya rendang dari daging ayam, daging bebek atau dikenal dengan sebutan randang itiak.
Ada juga rendang hati sapi, rendang paru, rendang telur, rendang ikan tongkol, rendang kerang khas Pesisir Selatan dan Pariaman, hingga rendang belut khas Tanah Datar dan rendang pensi khas Danau Maninjau, Agam.
Secara umum rendang dimasak dengan kuah santan dan aneka macam bumbu, diantaranya adalah bumbu halus yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, cabe merah keriting, lengkuas, jahe, pala, bunga lawang, ketumbar, cengkeh, dan kemiri.
Selain itu juga ditambahkan sereh, daun kunyit, dan daun jeruk sehingga aromanya semakin menggoda.
Baca Juga: Nasi Sala, Kuliner Khas Pariaman Sumatera Barat yang Menggugah Selera!