Review AdaKami – Tips Pilih Memilih Fintech yang Aman

Sahrul

Dalam beberapa tahun terakhir, layanan keuangan berbasis teknologi atau yang dikenal dengan istilah fintech (financial technology) berkembang pesat di Indonesia. Salah satu layanan fintech yang paling banyak dimanfaatkan masyarakat adalah pinjaman online. Sayangnya, maraknya layanan ini juga dibarengi dengan munculnya berbagai penyedia pinjaman ilegal yang kerap merugikan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk cermat dalam memilih fintech yang aman dan terpercaya. Menyadari hal ini, AdaKami, sebagai salah satu penyedia layanan pinjaman online resmi yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), membagikan sejumlah tips penting untuk membantu masyarakat mengenali dan memilih fintech yang aman.

1. Cek Legalitas di OJK

Langkah pertama dan paling penting adalah memastikan bahwa fintech yang akan digunakan sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. OJK secara rutin memperbarui daftar penyelenggara fintech legal melalui situs resminya dan media sosial. AdaKami, misalnya, telah memperoleh izin resmi dari OJK sehingga seluruh kegiatan operasionalnya berada dalam koridor hukum yang berlaku. Legalitas ini penting karena menjamin bahwa fintech tersebut wajib mematuhi ketentuan perlindungan konsumen, transparansi bunga, serta tata cara penagihan yang etis.

2. Pelajari Profil Perusahaan

Sebelum menggunakan layanan pinjaman atau keuangan lainnya, penting untuk mempelajari siapa di balik platform tersebut. Perusahaan fintech yang aman biasanya terbuka soal informasi perusahaannya—mulai dari alamat kantor, struktur manajemen, hingga mitra kerja sama. Informasi ini biasanya tersedia di situs resmi maupun aplikasi mereka. Jika Anda menemukan platform yang minim informasi atau tampak menyembunyikan identitas, ada baiknya untuk waspada dan mencari alternatif yang lebih transparan.

3. Perhatikan Izin dan Sertifikasi Tambahan

Selain izin dari OJK, penyedia fintech terpercaya biasanya juga tergabung dalam Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Keanggotaan ini menunjukkan bahwa mereka berkomitmen terhadap standar etika industri dan praktik layanan yang adil. AdaKami, sebagai contoh, juga merupakan anggota aktif AFPI dan mematuhi pedoman serta kode etik yang ditetapkan asosiasi. Hal ini memberikan perlindungan tambahan bagi pengguna layanan.

4. Transparansi Biaya dan Bunga

Salah satu ciri utama dari fintech yang aman adalah keterbukaan dalam hal biaya, bunga, dan denda keterlambatan. Hindari platform yang tidak menjelaskan dengan jelas berapa bunga yang dibebankan atau biaya tambahan lainnya. Fintech yang baik akan menyajikan simulasi pinjaman secara jelas sejak awal pengajuan, tanpa ada biaya tersembunyi. Konsumen harus tahu sejak awal berapa jumlah pinjaman yang diterima, jumlah yang harus dikembalikan, dan jangka waktu pembayaran. Dalam berbagai Review AdaKami yang beredar di internet, banyak pengguna menyoroti transparansi biaya sebagai keunggulan layanan ini dibandingkan beberapa platform serupa.

5. Perhatikan Akses Data Pribadi

Fintech legal hanya akan meminta akses data pribadi yang relevan untuk proses pengajuan pinjaman, seperti kontak darurat, lokasi, atau kamera. Jika sebuah aplikasi meminta akses ke data yang tidak relevan—seperti seluruh daftar kontak, galeri foto, atau akun media sosial—hal tersebut perlu diwaspadai. Praktik seperti itu sering digunakan oleh fintech ilegal untuk melakukan penagihan dengan cara yang tidak etis. AdaKami menjamin perlindungan data pribadi pengguna sesuai regulasi yang berlaku, termasuk ketentuan dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.

6. Perhatikan Cara Penagihan

Fintech legal memiliki prosedur penagihan yang manusiawi dan tidak mengintimidasi. Penagihan dilakukan secara sopan, dan hanya dilakukan oleh pihak yang berwenang. Jika Anda pernah mengalami teror, ancaman, atau intimidasi dari pihak penagih, besar kemungkinan layanan tersebut berasal dari fintech ilegal. Fintech seperti AdaKami memiliki sistem penagihan yang mengikuti standar AFPI, di mana pendekatan penyelesaian masalah lebih mengedepankan komunikasi dan solusi, bukan paksaan atau tekanan.

7. Cek Ulasan Pengguna

Ulasan pengguna merupakan cerminan dari kualitas layanan sebuah platform. Anda bisa memeriksa ulasan melalui Google Play Store, App Store, maupun media sosial. Ulasan negatif yang dominan, terutama terkait penagihan yang tidak wajar atau data pribadi yang disalahgunakan, menjadi tanda peringatan. Namun, Anda juga perlu bijak dalam menilai karena tidak semua ulasan bersifat objektif. Fokuslah pada ulasan yang merinci pengalaman secara jelas dan logis.

8. Jangan Tergiur Penawaran Tak Masuk Akal

Waspadai fintech yang menawarkan pinjaman instan tanpa syarat, tanpa cek data, atau tanpa proses verifikasi. Tawaran yang terlalu muluk sering kali menjadi perangkap untuk menarik korban. Fintech yang aman akan tetap melakukan proses verifikasi identitas dan kelayakan kredit meskipun prosesnya dilakukan secara online. Hal ini penting untuk melindungi konsumen dan menjaga integritas sistem keuangan.

9. Gunakan Secara Bijak

Terakhir, meskipun Anda sudah memilih platform yang aman seperti AdaKami, penggunaan layanan pinjaman online tetap harus dilakukan dengan bijak. Pinjam hanya sesuai kebutuhan dan pastikan Anda memiliki kemampuan membayar sesuai tenor yang dipilih. Jangan jadikan pinjaman online sebagai solusi jangka panjang untuk kebutuhan konsumtif.

Kesimpulan

Meningkatnya jumlah penyedia layanan keuangan digital memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat, namun juga meningkatkan risiko jika tidak disikapi dengan hati-hati. Oleh karena itu, penting untuk memilih fintech yang telah terbukti legal, transparan, dan memiliki reputasi baik. Tips yang dibagikan oleh AdaKami di atas diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengambil keputusan yang cerdas dan aman dalam memanfaatkan layanan keuangan digital. Ingat, keuangan yang sehat berawal dari keputusan yang bijak.

Also Read

Tags

Leave a Comment